Bab. I
KELAHIRAN PGRI
Kemerdekaan Indonesia menjadi modal utama yang mendenyutkan perjuangandan jatidiri guru Indonesia. Para guru Indonesia menyadari betul semangat kemerdekaan sebagai perisai yang ampuh bagi proses pewujudan persatuan guru Republik Indonesia. Motivasi ini pula yang mendorong proses lahirnya organisasi guru yang diharapkan bakal menjadi embrio bagi penerusan cita-cita kemerdekaan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Anak bangsa ini harus cerdas, berani, tegas, dan sanggup bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang ada di belahan bumi manapun.
Walau sudah merdeka,namun perjuangan para guru belum selesai.hal ini disebabkan oleh keinginan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia yang membonceng tentara Sekutu. Dalam situasi perjuangan sekutu itulah dilangsungkan Kongres Pendidikan Bangsa. Konres I yang berlangsung tepat 100 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan diselenggarakan di Sekolah Guru Putri (SGP) di Surakarta, Jawa Tengah. Kongres I digerakkan dan dipimin oleh para tokoh pendidik guru yaitu: Amin Singgih, Rh. Koesnan, dan kawan-kawan. Kongres yang dilaksanakan selama dua hari, tanggal 24-25 Novenber 1945 tersebut melahirkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai wadah perjuangan kaum guru turut serta menegakkan dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan.
Lahirnya PGRI telah menghapuskan segala bentuk perpecahan diantara kelompok guru akibat perbedaan aijazah di lingkunga pekerjaan dan lingkungan daerah, aliran politik, atau perbedaan agama dan suku.hal ini sesuai dengan azas, tujuan dan cita-cita PGRI yang juga selaras dengan Proklamasi Kemerdekaan. Kongres Pertama PGRI telah merumuskan empat tujuan mulia PGRi, yaitu:
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran dengan dasar-dasar kerakyatan
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, serta hak dan nasib guru khususnya
4. PGRI merupakan organisasi pelopor dan pejuang.
Tujuan ini tegas mengacu kepada pola dan tata kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945 tidak terlepasdari jiwa dan semangat Proklamasi Kemerdekaan. Implikasi tujuan tersebut telah menyulut:
1. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa, pengorbanan dan kepahlawanan untuk menentang penjajah.
2. Menguatkan tugas pokok dari fungsi anggota PGRI sebagai pendidik bangsa yang melaluiproses pendidikan bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Inddonesia dari segi pendidikan.
3. Mengedepankan kepentingan PGRI sebagai wahana meningkatkan perjuangan untuk memperbaiki nasib para anggotanya dan para guru khususnya.
4. Mendukung perumusan pancasila sebagai tata kehidupan berbangsa dan UUD 1945 dasar hukum di Indonesia.
Data historis Kongres Pertama PGRI telah didokumentasikan dalam buku perjalanan PGRI, dimana dalam kongres tersebut menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:
KONGRES I PGRI di SURAKARTA
Tgl. 24-25 November 1945
Rapat Hari Pertama: 24 November 1945
Organisasi
1. Sifat : Persatuan Erat
2. Nama : PGRI ( Persatuan Guru Republik Indonesia )
3. Pusat Pengurus Besar : Jakarta, tetapi untuk sementara waktu Solo
4. Ketua Pengurus Besar : Tn. Amin singgih
Pada kongres ini disampaikan protes kepada seluruh dunia terhadap tindakan-tindakan tentara pendudukan Indonesia. Garis besar protes tersebut adalah seperti berikut:
1. Alasan protes: perbuatan-perbuatan tentara pendudukan yang tidak sesuai dengan maksud pendudukan.
2. Maksud protes: agar tentar pendudukan ditarik kembali dan tidak usah diganti karena Negara Republik Indonesia telah cakap menyelenggarakan keamanan ketenteramandalam negeri.
3. Protes ditujukan kepada: Negeri-negeri Serikat, Vatican, dan Negeri-negeri arab juga akan diberi tahu.
Rapat Hari Kedua: 25 november 1945
Peresmian Anggaran Dasar. Selengkapnya adalah sebagai berikut:
Anggaran Dasar Persatuan Guru Republik Indonesia
Pasal I
Nama dan Kedudukan
1. Perkumpulan ini bernama Persatuan Guru Republik Indonesia, disingkat PGRI, didirikan pada 24 Novenber 1945 oleh Kngres Kaum Guru Seluruh Indonesia di Surakarta.
2. PGRI brkedudukan di tempat tinggal Pengurus Besar.
Pasal II
Azas dan Tujuan
PGRI berasas kedaulatan anggotanya dan bertujuan:
a. memperkuat berdirinya Republik Indonesia
b. memperbaiki dan menyempurnakan pendidikan dan pengajaran rakyat Republik Indonesia
c. memperhatikan kedudukan kaum pendidik dalam masyarakat
d. menolong anggotanya yang menderita kesukaran
Pasal III
Rencana Pekerjaan
1. Menganjurkan kepada anggotanya supaya menyokong dengan nyata semua macam perjuangan untuk menegakkan Republik Indonesia.
2. Mengharuskan anggotanya:
a. Memperhebat pendidikan dan mempercepat pengajaran
b. Mengadakan fonds pertolongan
Pasal IV
Tentang Anggota
Yang diterima menjadi anggota PGRI ialah:
a. Guru sekolah dalam Republik Indonesia
b. Pegawai jabatan lain yang mempunyai ijazah guru
Pasal V
Pimpinan
1. Pusat PGRI dipimpin oleh Pengurus Besar yang terdiri atas:
a. Seorang ketua
b. Dua orang wakil ketua
c. Dua orang penulis
d. Dua orang bendahara
e. Empat orang anggota
2. Sedikit-sedikitnya seorang dari pada Pengurus Besar harus anggota puteri. Dalam setiap karesidenan atau daerah yang semacam itu diadakan Pusat Daerah PGRI. Tiap-tiap Pusat Daerah PGRI mengadakan cabang-cabang dan ranting-ranting.
Pasal VI
Persidangan
1. Siding kongres diadakan setahun sekali atau atas permintaan dua pertiga banyaknya anggota.
2. Siding kongres mempunyai kekuasaan yang tertinggi
3. Siding lainnya diadakan menurut keperluannya
4. Tiap-tiap anggota mempunyai:
a. Hak suara
b. Hak memadukan usul
Pasal VII
Keuangan
Biaya perkumpulan di belanjai dengan:
a. Uang iuran
b. Sokongan dan pendapatan yang lain.
Pasal VIII
Hal Lain-lain
Hal lain-lain yang tidak dimuat dalam Anggaran Dasar, ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pada kongres Hari ke-2 ini pula dibentuk Susunan Pengurus Besar PGRI, yaitu seperti berikut:
Ketua : Amin Singgih
Wakil ketua : 1. Rh. Koesnan
2. Soekitro
Penulis : 1. Djajengsoegito
2. Alimarsaban
Bendahara : 1. Soemidi adisasmita
2. Siswowidjojo
Anggota : 1. Siti Wahjoenah (Popy sjahrir)
2. Martosoedigdo
3. Reksosoebroto
4. Parmoedjo
Download file
KELAHIRAN PGRI
Kemerdekaan Indonesia menjadi modal utama yang mendenyutkan perjuangandan jatidiri guru Indonesia. Para guru Indonesia menyadari betul semangat kemerdekaan sebagai perisai yang ampuh bagi proses pewujudan persatuan guru Republik Indonesia. Motivasi ini pula yang mendorong proses lahirnya organisasi guru yang diharapkan bakal menjadi embrio bagi penerusan cita-cita kemerdekaan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Anak bangsa ini harus cerdas, berani, tegas, dan sanggup bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang ada di belahan bumi manapun.
Walau sudah merdeka,namun perjuangan para guru belum selesai.hal ini disebabkan oleh keinginan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia yang membonceng tentara Sekutu. Dalam situasi perjuangan sekutu itulah dilangsungkan Kongres Pendidikan Bangsa. Konres I yang berlangsung tepat 100 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan diselenggarakan di Sekolah Guru Putri (SGP) di Surakarta, Jawa Tengah. Kongres I digerakkan dan dipimin oleh para tokoh pendidik guru yaitu: Amin Singgih, Rh. Koesnan, dan kawan-kawan. Kongres yang dilaksanakan selama dua hari, tanggal 24-25 Novenber 1945 tersebut melahirkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai wadah perjuangan kaum guru turut serta menegakkan dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan.
Lahirnya PGRI telah menghapuskan segala bentuk perpecahan diantara kelompok guru akibat perbedaan aijazah di lingkunga pekerjaan dan lingkungan daerah, aliran politik, atau perbedaan agama dan suku.hal ini sesuai dengan azas, tujuan dan cita-cita PGRI yang juga selaras dengan Proklamasi Kemerdekaan. Kongres Pertama PGRI telah merumuskan empat tujuan mulia PGRi, yaitu:
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran dengan dasar-dasar kerakyatan
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, serta hak dan nasib guru khususnya
4. PGRI merupakan organisasi pelopor dan pejuang.
Tujuan ini tegas mengacu kepada pola dan tata kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945 tidak terlepasdari jiwa dan semangat Proklamasi Kemerdekaan. Implikasi tujuan tersebut telah menyulut:
1. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa, pengorbanan dan kepahlawanan untuk menentang penjajah.
2. Menguatkan tugas pokok dari fungsi anggota PGRI sebagai pendidik bangsa yang melaluiproses pendidikan bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Inddonesia dari segi pendidikan.
3. Mengedepankan kepentingan PGRI sebagai wahana meningkatkan perjuangan untuk memperbaiki nasib para anggotanya dan para guru khususnya.
4. Mendukung perumusan pancasila sebagai tata kehidupan berbangsa dan UUD 1945 dasar hukum di Indonesia.
Data historis Kongres Pertama PGRI telah didokumentasikan dalam buku perjalanan PGRI, dimana dalam kongres tersebut menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:
KONGRES I PGRI di SURAKARTA
Tgl. 24-25 November 1945
Rapat Hari Pertama: 24 November 1945
Organisasi
1. Sifat : Persatuan Erat
2. Nama : PGRI ( Persatuan Guru Republik Indonesia )
3. Pusat Pengurus Besar : Jakarta, tetapi untuk sementara waktu Solo
4. Ketua Pengurus Besar : Tn. Amin singgih
Pada kongres ini disampaikan protes kepada seluruh dunia terhadap tindakan-tindakan tentara pendudukan Indonesia. Garis besar protes tersebut adalah seperti berikut:
1. Alasan protes: perbuatan-perbuatan tentara pendudukan yang tidak sesuai dengan maksud pendudukan.
2. Maksud protes: agar tentar pendudukan ditarik kembali dan tidak usah diganti karena Negara Republik Indonesia telah cakap menyelenggarakan keamanan ketenteramandalam negeri.
3. Protes ditujukan kepada: Negeri-negeri Serikat, Vatican, dan Negeri-negeri arab juga akan diberi tahu.
Rapat Hari Kedua: 25 november 1945
Peresmian Anggaran Dasar. Selengkapnya adalah sebagai berikut:
Anggaran Dasar Persatuan Guru Republik Indonesia
Pasal I
Nama dan Kedudukan
1. Perkumpulan ini bernama Persatuan Guru Republik Indonesia, disingkat PGRI, didirikan pada 24 Novenber 1945 oleh Kngres Kaum Guru Seluruh Indonesia di Surakarta.
2. PGRI brkedudukan di tempat tinggal Pengurus Besar.
Pasal II
Azas dan Tujuan
PGRI berasas kedaulatan anggotanya dan bertujuan:
a. memperkuat berdirinya Republik Indonesia
b. memperbaiki dan menyempurnakan pendidikan dan pengajaran rakyat Republik Indonesia
c. memperhatikan kedudukan kaum pendidik dalam masyarakat
d. menolong anggotanya yang menderita kesukaran
Pasal III
Rencana Pekerjaan
1. Menganjurkan kepada anggotanya supaya menyokong dengan nyata semua macam perjuangan untuk menegakkan Republik Indonesia.
2. Mengharuskan anggotanya:
a. Memperhebat pendidikan dan mempercepat pengajaran
b. Mengadakan fonds pertolongan
Pasal IV
Tentang Anggota
Yang diterima menjadi anggota PGRI ialah:
a. Guru sekolah dalam Republik Indonesia
b. Pegawai jabatan lain yang mempunyai ijazah guru
Pasal V
Pimpinan
1. Pusat PGRI dipimpin oleh Pengurus Besar yang terdiri atas:
a. Seorang ketua
b. Dua orang wakil ketua
c. Dua orang penulis
d. Dua orang bendahara
e. Empat orang anggota
2. Sedikit-sedikitnya seorang dari pada Pengurus Besar harus anggota puteri. Dalam setiap karesidenan atau daerah yang semacam itu diadakan Pusat Daerah PGRI. Tiap-tiap Pusat Daerah PGRI mengadakan cabang-cabang dan ranting-ranting.
Pasal VI
Persidangan
1. Siding kongres diadakan setahun sekali atau atas permintaan dua pertiga banyaknya anggota.
2. Siding kongres mempunyai kekuasaan yang tertinggi
3. Siding lainnya diadakan menurut keperluannya
4. Tiap-tiap anggota mempunyai:
a. Hak suara
b. Hak memadukan usul
Pasal VII
Keuangan
Biaya perkumpulan di belanjai dengan:
a. Uang iuran
b. Sokongan dan pendapatan yang lain.
Pasal VIII
Hal Lain-lain
Hal lain-lain yang tidak dimuat dalam Anggaran Dasar, ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pada kongres Hari ke-2 ini pula dibentuk Susunan Pengurus Besar PGRI, yaitu seperti berikut:
Ketua : Amin Singgih
Wakil ketua : 1. Rh. Koesnan
2. Soekitro
Penulis : 1. Djajengsoegito
2. Alimarsaban
Bendahara : 1. Soemidi adisasmita
2. Siswowidjojo
Anggota : 1. Siti Wahjoenah (Popy sjahrir)
2. Martosoedigdo
3. Reksosoebroto
4. Parmoedjo
Download file
Tidak ada komentar:
Posting Komentar